8 Alasan Jangan Menikah

Bookmark and Share
1. Jangan menikah karena harta. Apalah artinya hidup bergelimang harta tanpa adanya cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat, begitu halnya dengan cinta yang tumbuh karena harta. Namun, cinta yan gsejati tidak akan dapat dibeli dengan harta.

2. Jangan menikah karena perasaan asmara. Rasa kagum, interest dan simpati merupakan ungkapan hati (asmara) yang sering diartikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka da nduka dengan mata terbuka.

3. Jangan menikah karena wajah saja. Kecantikan atau ketampanan rupa memang indah, tetapi dapat luntur siring bertambahnya usia. Hal yang paling utama adalah kecantikan dan ketampanan di dalam hati karena ini adalah anugerah.

4. Jangan menikah karena rasa iba. Iba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tetapi tidak boleh menjadi dasar pernikahan. Kasihan dapat hilang, tetapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pernikahan adalah kasih yang tulus, bukan kasihan.

5. Jangan menikah untuk kepuasan seks saja. Seks adalah sesuatu yang sakral dan penting dalam hubungan suami-isteri, tetapi seks tidak boleh menjadi tujuan utama dari pernikahan. Seks hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan seks akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang disciptakannya sendiri.

6. Jangan menikah karena paksaan keluarga. Seorang anak berkewajiban untk berbakti kepada keluarga, tetapi tetap harus dapat memberikan argumentasi logis ketika mengambil kepututsan untuk menikah. Apabila keluarga keliru maka berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, bukan dengan amarah dan emosi.

7. Jangan menikah karena desakan usia. Bila usia beranjak menjelang senja dan rekan-rekan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhirnya “asal memilih”. Hindarilah tindakan tersebut. Sabar dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediaka nyang terbaik untuk anda.

8. Jangan menikah untuk membalas jasa. Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tetapi bukan dengan pernikahan. Berfikirlah dengan rasio dan sikapilah dengan bijak.

Jadi menikahlah kalau sudah waktunya...

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar